Kamu yang sedang merasa sedih, kamu yang
sedang terpuruk, kamu yang dikecewakan oleh kenyataan, kamu yang rapuh,
juga kamu yang masih diselimuti kebimbangan.. Ya, aku tahu bagaimana rasanya
semua itu. Ayo ke mari. Kemarilah mendekat. Kamu tidak sendirian.
Menangislah di pundakku, jika kamu ingin
meluapkan apa yang menyesakkanmu. Rangkul aku, jika itu bisa membantu
menenangkanmu. Teriak di telingaku pun tak apa, jika itu bisa membuatmu lega.
Ya.. Aku tahu bagaimana rasanya itu..
Sekarang, mari sejenak tenangkan
pikiranmu. Lepaskan semua yang membuatmu kalut. Perlahan-lahan, redam hatimu.
Tenang dulu sejenak. Setidaknya beberapa menit ke depan..
Nah. Mungkin saat ini kamu sedang
terpuruk. Entah karena ada yang menyakitimu, ada yang meninggalkanmu, atau ada seseorang yang harus kamu lepaskan. Bisa dibilang, inilah titik jatuhmu. Tak mengapa, asalkan kamu sadar sekaranglah waktunya untuk bangkit. Sekarang.
Bukan nanti atau pun bukan esok hari. Sulit? Ya, aku paham. Tapi kamu bisa.
Pasti bisa. Bukankah titik terendah dalam hidup seseorang adalah titik tolak
menuju pencapaian tertingginya kelak?
Ayo bangkit! Mulailah melangkah. Berjalan, meski kamu harus tertatih. Cukup sekali saja melihat ke belakang. Jadikan itu bekal hidupmu kelak. Yang penting, jangan berjalan mundur. Jangan! Sekalipun ada kebahagiaan di situ, tapi itu sudah berlalu bukan? Masa depanmu yang jauh lebih bahagia ada di depan sana.
Mungkin kamu sudah mencoba bangkit, tapi
masih kerap jatuh berulang kali. Begitukah? Ya, aku mengerti. Tak mengapa. Itu
wajar. Yang tak wajar, jika kamu enggan bangun lagi dan memilih untuk tenggelam dalam kesedihanmu.
Ayo terus berjalan! Tepis semua yang membuatmu
risau. Segala keraguan, kenangan, kebimbangan atau sakit hati mungkin kerap menghantuimu. Pasti itu semua melelahkan bukan? Ya, itu karena ada bagian hatimu yang belum lapang. Keadaan sekarang memang telah berubah. Terima hal itu. Maka ketika semua tidak lagi sama
seperti dulu, yang kamu perlukan adalah menyesuaikan diri dengan keadaan
sekarang. Ya, menyesuaikan diri! Butuh waktu? Pasti. Segala sesuatu butuh proses. Tapi tak ada kebaikan yang kamu dapat dari berlama-lama meratapi keadaan. Segera untuk pulihkan hatimu. Segera.
Sekarang, lihat di sekitarmu. Kamu tidak sendirian. Banyak yang siap mendukungmu. Keluargamu, sahabatmu, rekan kerjamu, atasanmu, bawahanmu, jangan tutup mata atas kehadiran mereka semua. Bahkan, orang yang tidak kamu kenal sekalipun bisa saja memberimu senyuman tulus. Buka mata dan hatimu. Ah iya.. Tuhanmu. Ingat Tuhanmu. Dia tidak akan meninggalkanmu. Dia menyayangimu melebihi daripada kamu menyayangi dirimu sendiri. Tuhanmu pasti mengirimkan orang-orang yang sedia membantumu melalui berbagai fase hidupmu.
Nah. Ayo, percepat langkahmu! Ingat kembali impian-impian yang hendak kamu raih. Kejar semampumu. Nantinya, impianmu juga akan berlari mengejarmu. Kalaupun kamu harus terjatuh lagi.. Ah itu sudah biasa. Jatuh, bangkit, jatuh, bangkit. Sesekali berlari, melompat, atau kalau perlu istirahat sejenak. Yang penting bukan kembali mundur. Jaga ritme hidupmu. Jaga semangatmu.
Sekarang, perhatikan ini.
Akan ada satu saat di mana kamu tersenyum bahagia mengingat semua masa sulitmu.
Akan datang masanya juga, kamu berterima kasih pada titik jatuhmu.
Akan ada saatnya pula kamu tersadar bahwa ternyata kamu kuat. Jauh lebih kuat dari yang kamu kira.
Dan akan tiba waktunya juga, seseorang yang tepat datang kepadamu. Siap berjalan beriringan denganmu mengejar impian bersama.
Sekali lagi, semua sedihmu, sakitmu, lelahmu, dan perihmu sekarang, pasti ada harganya. Semua akan terbayar dengan kebahagiaan. Pasti!
weheartit.com |